Kamis, 20 Juli 2017

Pengertian transducer PH meter dan air flow meter



PH METER


Artikel PH Meter

PH Meter adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH (kadar keasaman atau alkalinitas) ataupun basa dari suatu larutan (meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk mengukur pH zat semi padat). PH meter yang biasa terdiri dari pengukuran probe pH (elektroda gelas) yang terhubung ke pengukuran pembacaan yang mengukur dan menampilkan pH yang terukur. Prinsip kerja dari alat ini yaitu semakin banyak elektron pada sampel maka akan semakin bernilai asam begitu pun sebaliknya, karena batang pada pH meter berisi larutan elektrolit lemah. Alat ini ada yang digital dan juga analog. pH meter banyak digunakan dalam analisis kimia kuantitatif.

Probe pH mengukur pH seperti aktifitas ion-ion hidrogen yang mengelilingi bohlam kaca berdinding tipis pada ujungnya. Probe ini menghasilkan tegangan rendah (sekitar 0.06 volt per unit pH) yang diukur dan ditampilkan sebagai pembacaan nilai pH.

Rangkaian pengukurannya tidak lebih dari sebuah voltmeter yang menampilkan pengukuran dalam pH selain volt. Pengukuran Impedansi input harus sangat tinggi karena adanya resistansi tinggi (sekitar 20 hingga 1000 MΩ) pada probe elektroda yang biasa digunakan dengan pH meter. Rangkaian pH meter biasanya terdiri dari amplifier operasional yang memiliki konfigurasi pembalik, dengan total gain tegangan kurang lebih -17. Amplifier meng-konversi tegangan rendah yang dihasilkan oleh probe (+0.059 volt/pH) dalam unit pH, yang mana kemudian dibandingkan dengan tegangan referensi untuk memberikan hasil pembacaan pada skala pH.

Untuk pengukuran yang sangat presisi dan tepat, pH meter harus dikalibrasi setiap sebelum dan sesudah melakukan pengukuran. Untuk penggunaan normal kalibrasi harus dilakukan setiap hari. Alasan melakukan hal ini adalah probe kaca elektroda tidak diproduksi e.m.f. dalam jangka waktu lama.

Kalibrasi harus dilakukan setidaknya dengan dua macam cairan standard buffer yang sesuai dengan rentang nilai pH yang akan diukur. Untuk penggunaan umum buffer pH 4 dan pH 10 diperbolehkan. pH meter memiliki pengontrol pertama (kalibrasi) untuk mengatur pembacaan pengukuran agar sama dengan nilai standard buffer pertama dan pengontrol kedua (slope) yang digunakan menyetel pembacaan meter sama dengan nilai buffer kedua. Pengontrol ketiga untuk men-set temperatur.

Dalam penggunaan pH meter ini, Tingkat keasaman/kebasaan dari suatu zat, ditentukan berdasarkan keberadaan jumlah ion hidrogen dan ion hodroksida dalam larutan. Yang dapat dinyatakan dengan persamaan:
         
pH = - log [H+]
    pOH = - log [OH-]
    pH = 14 – pOH


Keuntungan dari penggunaan pH meter dalam menentukan tingkat keasaman suatu senyawa adalah:
  • Pemakaiannya bisa berulang-ulang
  • Nilai pH terukur relatif cukup akurat

Instrumen yang digunakan dalam pHmeter dapat bersifat analog maupun digital. Sebagaimana alat yang lain, untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik, maka diperlukan perawatan dan kalibrasi pH meter. Pada penggunaan pH meter, kalibrasi alat harus diperhatikan sebelum dilakukan pengukuran. Seperti diketahui prinsip utama pH meter adalah pengukuran arsu listrik yang tercatat pada sensor pH akibat suasana ionik di larutan. Stabilitas sensor harus selalu dijaga dan caranya adalah dengan kalibrasi alat


http://ilmubawang.blogspot.co.id/2012/03/fungsi-ph-meter.html




AIRFLOW METER
Air flow meter, adalah perangkat yang mengukur aliran udara, yaitu berapa banyak udara mengalir melalui tabung. Ini tidak mengukur volume udara yang lewat melalui tabung, mengukur kecepatan yang sebenarnya dari udara yang mengalir melalui perangkat dalam segmen waktu yang ditetapkan. Dengan demikian aliran udara meter ini hanya sebuah aplikasi meter aliran massa untuk media khusus. Biasanya, pengukuran aliran massa udara yang dinyatakan dalam satuan kilogram per detik (kg/s).
Fungsi dan cara kerja air flow meter tipe vane – Pada kendaraan yang telah menggunakan mesin EFI terdapat komponen yang bernama Air Flow Meter atau yang juga dikenal dengan IATS (Intake Air Temperatur Sensor). Aiv flow meter atau IATS merupakan salah satu sensor pada mesin yang sudah menggunakan EFI. Selain air flow meter masih terdapat sensor yang lain pada mesin EFI seperti Manifold Absolute Pressure (MAP) sensor, Water Temperature Sensor (WTS), dan lain-lain. Air flow meter berfungsi untukmendeteksi volume udara yang masuk. Sedangkan sinyal pada air flow meter ini berfungsi untu menghitung lamanya injeksi yang diberikan dan sudut pengajuan pengapian dasar.

Air flow meter ada dua tipe yaitu tipe vane dan tipe optical kaman vortex. Pada artikel ini Guru Otomotif akan membahas fungsi dan cara kerja air flow meter tipe vane. Air flow meter tipe vane terdiri dari beberapa komponen berikut ini:
https://3.bp.blogspot.com/-zpXChuD-mck/WEiRfaW-b_I/AAAAAAAAG_w/CuzS863cXmEI7ttCPUDlvIiOZN_m5yFTQCEw/s320/air%2Bflow%2Bmeter.JPG

Cara Kerja Air Flow Meter (Intake Air Temperatur Sensor)
Jika udara dari saringan udara masuk melalui air flow meter, maka measuring plate akan terbuka hingga gaya yang menekan measuring plat seimbang dengan gaya pegas pembalik.
Potensiometer yang dipasang pada satu poros dengan measuring plate berfungsi untuk merubah volume udara yang masuk menjadi sinyal tegangan yang dikirim ke ECU. Damping chamber dan compensation plate bekerja supaya measuring plate tidak bergetar ketika volume udara yang masuk mengalami perubahan secara mendadak.
https://2.bp.blogspot.com/-Scip4ZDSoIU/WEiRgNs5qHI/AAAAAAAAG_4/2OnUCTclTTsI5q7auOg-0dc7KIOfmJwhACEw/s320/cara%2Bkerja%2Bair%2Bflow%2Bmeter.JPG